Langsung ke konten utama

Mengenal Tamyiz dan Bulugh

Karya : muhammad a'lal hikam
Banyak orang salah memahami kata “Tamyiz” dan “Bulugh”. Seakan-akan dua kata itu sama. Padahal tak demikian. Tamyiz merupakan fase seseorang menuju bulugh, sedangkan Bulugh ialah fase terikatnya orang islam dengan hukum syara’.
Mengutip dari kitab fiqh islami wa adillatuhu karya Wahba Az-Zuhaili bahwa tamyiz adalah sampainya anak pada umur 7 tahun yang ditandai dengan bisanya sang anak membedakan baik buruk, bermanfaat dan tidaknya sesuatu. Seperti makan sendiri, bisa bertransaksi jual beli dan lain sebagainya.
Namun, mumayyiz (orang yang sudah tamyiz) masih dalam pengawasan orang tua atau orang dewasa. Dikarenakan masih tidak sempurna secara fisik dan akal. Adapun ketika  sudah sempurna akal dan fisiknya maka ia sudah berstatus bulugh.
Adapun tanda-tanda baligh (orang yang sampai menyandang status bulugh) sebagai berikut:
Ihtilam (mimpi basah)

Syekh salim bin sumair dalam kitab safinatun najah mengatakan bahwa ihtilam merupakan tanda bagi seseorang yang sudah baligh. Kemudian imam nawawi mengomentari ihtilam dengan alimna’ (keluarnya mani), sama saja orang itu merasa keluar mani tetapi setelah dilihat tidak ada, dalam keadaan sadar ataupun tertidur.

Al-inbat (tumbuhnya bulu kasar pada kemaluan)

Imam malik dan imam syafi’i sepakat bahwa al-inbat merupakan salah satu tanda seseorang dikatakan baligh. Adapun bulu halus tidak menjadi tanda dikarenakan bulu itu sudah tumbuh dalam masa anak-anak (Al-Mughni, 4: 551). 

Pendapat ini selaras dengan riwayat Imam qudamah yang mengatakan ““Adapun al-inbat, yaitu tumbuhnya rambut kasar di sekitar dzakar laki-laki atau farji wanita, yang hendaknya dibersihkan dengan pisau cukur.

Anak genap berumur 15 tahun mengikuti kalender Hijriyah.

Dawud adh-Dhahiri berpendapat bahwa tidak ada batasan tertentu untuk usia baligh. Batasan yang benar menurutnya ialah ditandai mimpi basah atau pun haid. Namun pendapat ini dibantah oleh Syekh salim bin sumair dalam kitab safinatun najah berkata “15 tahun merupakan tanda orang laki-laki atau perempuan yang sudah baligh dan hitungannya dimulai dari ia lahir.” 

Pendapat ini di perkuat dengan hadis yang diriwayatkan oleh Nafi’ rahimahullah dalam (HR. Bukhari 2664 dan Muslim no. 1490) sebagai berikut:

“Telah menceritakan kapadaku Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa dia pernah menawarkan diri kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk ikut dalam perang Uhud. Saat itu umurnya masih empat belas tahun, namun beliau tidak mengijinkannya. Kemudian dia menawarkan lagi pada perang Khandaq. Saat itu usiaku lima belas tahun dan beliau mengijinkanku.
Haid atau datang bulan bagi perempuan.

Haid menjadi tanda perempuan dikatakan baligh. Biasanya haid pertama kali terjadi bagi perempuan ketika ia hendak mencapai umur 9 tahun. Maksud Sembilan tahun disini ialah, bisa 15 hari sebelum atau sesudah genapnya umur 9 tahun.

Meskipun baligh sudah terikat dengan hukum syara’ (Baca: dosa apabila melanggar perintah allah), tetapi tidak semua orang yang baligh terkena hukum itu. Semisal orang gila, tidur, mabuk atau ayan dikarenakan tidak sempurna atau tidak berfungsinya akal mereka. Hal ini sudah tertera dalam sabda rosulullah:
“Diangkatkan pena (tidak dibebani hukum) atas tiga (kelompok manusia), yaitu anak-anak hingga baligh, orang tidur hingga bangun, dan orang gila hingga sembuh.” (HR Abu Dawud).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukm Kala Universitas Nurul Jadid mengadakan pameran seni rupa bertajuk "Membumikan Seni Di Bumi Nurul Jadid"

 Penulis : Muhammad A'lal Hikam Potret beberapa karya seni rupa Ukm Kala Terik matahari tidak menghalangi teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kala untuk mengadakan kegiatan pameran seni rupa di gazebo kampus. "Acara ini merupakan lanjutan dari Dies natalies Kala yang bertepatan pada tanggal 01 Januari 2024." Ujar kepala suku Kala Ali Afifi Bertepatan pada jam 10:15 hari Senin Tanggal 08 2024, mereka mulai menata beberapa karya seni rupa dan akhirnya selesai pada jam 12:00. Dengan alat seadanya mereka menikmati dan sangat senang mengadakan acra ini. Berlanjut, acara ini akan ditutup dengan penampilan teater dengan tema "membumikan seni di Universitas Nurul Jadid" yang akan dilaksanakan pada hari kamis mendatang. "acara ini sebenarnya bertujuan untuk menunjukkan bahwa Ukm Kala ini masih tetap eksis dan melestariskan kesenian di bumi Nurul Jadid." timbal pria kelahiran Sumenep tersebut. Beberapa pengunjung yang menikmati pameran seni rupa Ukm Kala M

Kampung Durian Wisata yang Wajib dikunjungi Bagi Pecinta Durian

Penulis : Muhammad A'lal Hikam  Potret wisata kampung durian kala sore hari  Setelah saya menghadiri acara wisuda salah satu teman di Universitas Negeri Jember (UNEJ) terlintas keinginan mampir ke sebuah tempat menarik bernama Kampung Durian. Salah satu tempat wajib dikunjungi oleh pencinta durian seperti saya.  Tidak seperti kampung durian yang ada dalam film kartun Upin dan Ipin. Tidak terlalu banyak pohon durian, namun mata kita bisa dimanjakan dengan jejeran durian-durian yang ditata rapi hampir disetiap depan rumah penduduk sekitar kampung.  Banyak hal yang saya lalui untuk sampai kesana. Pasalnya kota jember ketepan hujan deras dan saya juga beberapa kali salah jalan. Sekitar 1 jam dari Unej saya sudah bisa sampai disana.  Sungguh lelah karena diguyur hujan terbayarkan setelah saya melewati gerbang kampung tersebut. Durian sebesar kepala manusia, bahkan ada yang lebih besar lagi bergelantungan dipinggir jalan, ada juga yang sampai menyentuh tanah. Teman saya bergumam "ke

Hermeneutika Dan Tafsir Al-Quran

Karya : Muhammad A'lal Hikam Belakangan ini, dunia tafsir dikejutkan dengan penafsiran baru (Hermeneutika). Tak luput dan tak lain hal ini berakar dari paham yang berasumsi, segala sesuatu bisa dijangkau menggunakan akal (Liberalisme). “manusia adalah satu-satunya standart bagi segala sesuatu” ujar Protagoras. Kata Hermeneutika secara etimologi diambil dari kata Yunani “Hermenium” yang berarti penjelasan, penafsiran atau penerjemahan. Jika dilihat secara historical, Hermeneutika diambil dari nama dewa metologi Yunani kuno bernama Hermes. Tugas darinya ialah, menerjemahkan pesan-pesan dari gunung Olympus ke dalam bahasa manusia. Istilah Hermeneutika dipergunakan oleh Teolog Yahudi dan Kristen. Pada saat itu, mereka terombang ambing dengan keoutentikan Bible. Apakah Bible kalam Tuhan atau bukan? Keraguan ini di latar belakangi daripenuan teks bible kuno yang berbeda gaya dan kosa katanya. Sehingga para pakar bible menyepakati, butuh Hermeneutika untuk memahami teks-tek