Penulis : Muhammad A'lal Hikam
Potret wisata kampung durian kala sore hari
Setelah saya menghadiri acara wisuda salah satu teman di Universitas Negeri Jember (UNEJ) terlintas keinginan mampir ke sebuah tempat menarik bernama Kampung Durian. Salah satu tempat wajib dikunjungi oleh pencinta durian seperti saya.
Tidak seperti kampung durian yang ada dalam film kartun Upin dan Ipin. Tidak terlalu banyak pohon durian, namun mata kita bisa dimanjakan dengan jejeran durian-durian yang ditata rapi hampir disetiap depan rumah penduduk sekitar kampung.
Banyak hal yang saya lalui untuk sampai kesana. Pasalnya kota jember ketepan hujan deras dan saya juga beberapa kali salah jalan. Sekitar 1 jam dari Unej saya sudah bisa sampai disana.
Sungguh lelah karena diguyur hujan terbayarkan setelah saya melewati gerbang kampung tersebut. Durian sebesar kepala manusia, bahkan ada yang lebih besar lagi bergelantungan dipinggir jalan, ada juga yang sampai menyentuh tanah. Teman saya bergumam "kenapa kita tidak berhenti sebentar lalu memetiknya." Dia sudah tidak tahan dengan pamandangan itu rupanya.
Foto salah satu pengunjung ketika menikmati durian didepan tenda penginapan
Bagi pengunjung tidak perlu khawatir menguras isi dompet. Wisata ini gratis. Buah duriannyapun dijual dengan harga yang murah, rasa yang sangat memanjakan lidah bagi penikmat durian. Tentu juga ada penginapan. Bukan berbentuk rumah. Kali ini pengunjung akan menikmati penginapan menggunakan tenda yang dipasang dipinggiran sungai yang mengalir dibawahnya.
Jika sungai tidak besar airnya, pengunjung juga bisa bersantai disungai dengan tempat duduk yang sudah disediakan sembari menikmati pemandangan alam serta menyeruput secangkir teh atau kopi.
"Mungkin kenikmatan yang tidak akan saya temupakan ditempat lain" ujar Herman Ardiyansah salah satu pengunjung.
Selanjutnya, saya bertemu dengan mahasiswa dari Universitas di banyuwangi. Ia sangat khusyuk membaca buku dengan kaki bergelantungan mendekati aliran sungai yang bunyinya menjadi irama lagu penenang fikiran. "Tidak pernah saya setenang ini membaca buku sebelumnya" tutur Wahyudi. Ia pun berharap momen ini tidak pernah hilang dalam kesehariannya.
Sungguh tempat yang menarik untuk dikunjungi, apalagi bagi pecinta durian. Indah, tenang dan murah.
Komentar
Posting Komentar