Langsung ke konten utama

Mars dan Bintang

Karya : Muhammad A'lal Hikam


Dia mars 

Pagi itu dia duduk dengan kaki menyilang di atas pahanya sangat menarik perhatian, menggunakan baju merah kesayangannya, sambil memperhatikan setiap orang yang berlalu Lalang melintas di depannya, buku adalah satu-satunya benda yang selalu melekat dalam genggamannya.

Kehidupannya selalu tentang pengetahuan baru yang ia percayai akan mengubah harinya esok, yah….. jika aku menyinggung dia, mungkin bisa di bilang sedikit rajin sih dan cukup hangat untuk di ajak berbincang dan bertukar pengetahuan dengannya, dia si paling fast respon kesemuanya, dia selalu menerima orang baru dalam hidupnya, menurutnya itu referensi mencari pengetahuan baru pada hidup.

Dia mars….

Cowok kepala dingin yang selalu menghibur dengan tingkah lakunya, tidak pernah hilang akal untuk mengerjakan sesuatu yang di kehendaki, entah itu apa .. tidak pernah bisa diam kecuali sedang sakit parah. Mungkin memang itu dirinya. 

Mars yang memiliki banyak impian untuk hari esok, dia ambisius untuk mengejar  kesuksesannya karena memang dia harapan terakhir dalam keluarganya, dia selalu yakin atas apa yang menjadi keputusannya bahwa esok semua yang di kejar akan kembali seperti yang diimpikan.

Mars… Dia membangkitkan kembali semangat untuk mengejar impianku, dia ada saat aku butuh dan dia menghibur saat aku benar–benar butuh hiburan , sepertinya,  hari tidak begitu asik jika tidak mengaggunya ,yah… itu mungkin akan menjadi hobiku (menjulitinya)  bagaimanapun juga dia tetap sabar dengan tingkah laku sahabatnya, Kadang perlu bersyukur punya sahabat baik sepertinya. menyebalkan ! tapi aku suka dengan kesederhanaan pada diri mars, dia tidak menjadi orang lain untuk terlihat baik dan sempurna atas  penilaian orang lain kepadanya, karena smungkin hanya sebagian yang bisa menjadi apa adanya dan dia salah satunya. berbicara kebaikannya ….. pasti akan buat telinga dia membesar dan mungkin terbang, entah kebawa angin dan tidak kembali ha….ha.., yah begitulah dia .

Dia bintang 

Ya namanya juga bintang, dia selalu terang walaupun ditengah-tengah gelapnya malam. Cahayanya yang melukis langit laksana senyuman manis dua bibir bidadari. Menawan, Indah, adem nan sejuk menggugah hati sanubari. 

17 November 2022 adalah awal dari petemuan kita,  Aku tidak pernah berfikir bisa bertemu orang macam dia,  Bawel, crewet, aktiv, ceria, pinter dan optimis adalah cirikhas yang hanya dimiliki olehnya dari beribu-ribu orang yang selama ini pernah mewarnai sejarah hidupku. Ia menjadi inspirasi bagi teman-temannya, ya….. termasuk aku juga terinspirasi oleh nya,  Sedikit males sih mengakui hal ini, tapi begitulah kenyataannya.

Walaupun perkenalan kami baru dua bulan kurang tiga belas hari, tapi rasanya seperti sudah kenal sejak dini,  Dia tak bisa lepas dari keseharian ku, begitupun juga sebaliknya. Kami sering bersenda gurau, saling berbagi pengalaman, saling mengingatkan ketika salah satu dari kami hendak terjerumus dalam kesalahan, bahkan saling memotivasi ketika salah satu dari kami sudah mencapai titik kemampuannya.

Hahahaha…… aku selalu tertawa riang Ketika aku mengingat suaranya yang begitu menggeleggar layaknya petir yang menyambar pohon di waktu hujan dan badai, seakan-akan gedung yang iya tempati runtuh akibat suaranya.

Meski begitu dia adalah sahabat yang aku kagumi. Dalam Kesehariannya tetap terlukis senyuman yang manis, semanis madu, walau ya… di dalam hatinya banyak goresan-goresan luka,  Ia tetap teguh, Menyerah dan pasrah adalah hal yang tak pernah terbesit dalam pikirannya.

Bintang. ya…..

Aku tidak bisa menutupi senyumku kala terlintas nama itu dalam benak ku. Bagiku dia adalah sosok wanita yang patut ada di bumi pertiwi ini. Ya …. Dia bisa di golongkan dari sebagian orang yang percaya dirinya akan terus berkembang dan akan mencapai apa yang ia inginkan dengan semanagat  bagaikan kobaran api yang tak pernah padam. “diam adalah sebagian bentuk pengkhianatan” itu lah jargonnya.

Suatu saat, kami pernah saling menanyakan soal kekasih “ayank” itu istilah kaum-kaum muda zaman sekarang. Aku tak menyangka, kami sama-sama tidak mempunyai kekasih, entah itu kebetulan atau gimana, karena melihat zaman ini,  mungkin bisa dikatakan 10 dari 1000 orang yang tidak mempunyai kekasih pada masa-masa belajarnya dan ia masuk salah satu dari angka 10 itu. Bahkan kami sama-sama mempunyai prinsip yang sama juga “belajar, belajar dan belajar” dan tak ingin mempunyai kekasih dalam proses pembelaran kami, karena bagi kami terlalu berat mengemban rasa kasih sayang kekasih  kala belajar kami.

Bintang, lagi-lagi dia.

Tak ada bosannya benakku mengingat nya,  entah kenapa, Dia selalu bisa membuat suatu inovasi baru bagi kehidupanku, selalu mengerti apa yang akan ku lakukan dan ia selalu ada ketika aku butuhkan,  Aku sangat bersyukur bisa bertemu sekaligus mengenal seseorang seperti dia, Bagiku untuk saat ini dan mungkin selamanya dia adalah sahabat terbaik yang pernah ada dalam hidupku.

Dia adalah bintang yang selalu memercikkan cahaya pada sekelilingnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukm Kala Universitas Nurul Jadid mengadakan pameran seni rupa bertajuk "Membumikan Seni Di Bumi Nurul Jadid"

 Penulis : Muhammad A'lal Hikam Potret beberapa karya seni rupa Ukm Kala Terik matahari tidak menghalangi teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kala untuk mengadakan kegiatan pameran seni rupa di gazebo kampus. "Acara ini merupakan lanjutan dari Dies natalies Kala yang bertepatan pada tanggal 01 Januari 2024." Ujar kepala suku Kala Ali Afifi Bertepatan pada jam 10:15 hari Senin Tanggal 08 2024, mereka mulai menata beberapa karya seni rupa dan akhirnya selesai pada jam 12:00. Dengan alat seadanya mereka menikmati dan sangat senang mengadakan acra ini. Berlanjut, acara ini akan ditutup dengan penampilan teater dengan tema "membumikan seni di Universitas Nurul Jadid" yang akan dilaksanakan pada hari kamis mendatang. "acara ini sebenarnya bertujuan untuk menunjukkan bahwa Ukm Kala ini masih tetap eksis dan melestariskan kesenian di bumi Nurul Jadid." timbal pria kelahiran Sumenep tersebut. Beberapa pengunjung yang menikmati pameran seni rupa Ukm Kala M

Kampung Durian Wisata yang Wajib dikunjungi Bagi Pecinta Durian

Penulis : Muhammad A'lal Hikam  Potret wisata kampung durian kala sore hari  Setelah saya menghadiri acara wisuda salah satu teman di Universitas Negeri Jember (UNEJ) terlintas keinginan mampir ke sebuah tempat menarik bernama Kampung Durian. Salah satu tempat wajib dikunjungi oleh pencinta durian seperti saya.  Tidak seperti kampung durian yang ada dalam film kartun Upin dan Ipin. Tidak terlalu banyak pohon durian, namun mata kita bisa dimanjakan dengan jejeran durian-durian yang ditata rapi hampir disetiap depan rumah penduduk sekitar kampung.  Banyak hal yang saya lalui untuk sampai kesana. Pasalnya kota jember ketepan hujan deras dan saya juga beberapa kali salah jalan. Sekitar 1 jam dari Unej saya sudah bisa sampai disana.  Sungguh lelah karena diguyur hujan terbayarkan setelah saya melewati gerbang kampung tersebut. Durian sebesar kepala manusia, bahkan ada yang lebih besar lagi bergelantungan dipinggir jalan, ada juga yang sampai menyentuh tanah. Teman saya bergumam "ke

Hermeneutika Dan Tafsir Al-Quran

Karya : Muhammad A'lal Hikam Belakangan ini, dunia tafsir dikejutkan dengan penafsiran baru (Hermeneutika). Tak luput dan tak lain hal ini berakar dari paham yang berasumsi, segala sesuatu bisa dijangkau menggunakan akal (Liberalisme). “manusia adalah satu-satunya standart bagi segala sesuatu” ujar Protagoras. Kata Hermeneutika secara etimologi diambil dari kata Yunani “Hermenium” yang berarti penjelasan, penafsiran atau penerjemahan. Jika dilihat secara historical, Hermeneutika diambil dari nama dewa metologi Yunani kuno bernama Hermes. Tugas darinya ialah, menerjemahkan pesan-pesan dari gunung Olympus ke dalam bahasa manusia. Istilah Hermeneutika dipergunakan oleh Teolog Yahudi dan Kristen. Pada saat itu, mereka terombang ambing dengan keoutentikan Bible. Apakah Bible kalam Tuhan atau bukan? Keraguan ini di latar belakangi daripenuan teks bible kuno yang berbeda gaya dan kosa katanya. Sehingga para pakar bible menyepakati, butuh Hermeneutika untuk memahami teks-tek