Langsung ke konten utama

Peran Perempuan Dalam Kehidupan

KARYA : MUHAMMAD A'LAL HIKAM

Sudah menjadi hal yang lumrah peran perempuan sering dipermasalahkan dalam kehidupan ini. Dari beberapa abad silam perempuan sering berada diposisi yang tak layak. Misal dizaman jahilayah, dimana posisi perempuan pada waktu itu tak diinginkan adanya karena mereka menganggap perempuan adalah aib bagi keluarga.

Disamping itu, alasan lainnya adalah mereka khawatir perempuan pada zaman itu menikah dengan orang asing atau orang yang berkedudukan lebih rendah dari pada mereka. Juga kaum perempuan ditakuti akan menjadi selir orang asing ketika mereka kalah dalam peperangan.

Hal tersebut berlanjut pada masa dinasti Abbasiyah. Perempuan-perempuan selalu ditempatkan di posisi nomor dua setelah laki-laki. Tak ada perempuan yang ikut serta dalam politik praktis, bahkan parahnya keberadaan mereka hanyalah untuk memuaskan nafsu seks laki-laki saja. Ketika ada perempuan yang kaya raya mereka harus siap dimadu. Maka tak heran orang tua mereka lebih memilih untuk mengakhiri hayat si perempuan kala masih balita.

Puncak problem tersebut yakni pada zaman peradaban Yunani kuno. Perempuan disamakan dengan harta benda. Dijual belikan, bahkan banyak perempuan mati karena dijadikan persembahan ritual keagamaan ataupun jadi korban pelecehan. Hal demikian juga terjadi dalam tatanan masyarakat India Kuno.

Setiap sesuatu yang ada di dunia ini pada dasarnya fitrah (suci) dan memiliki potensinya masing-masing, baik itu benda, hewan, bahkan manusia. Hanya saja yang sering menjadi memek dalam kehidupan sekedar perihal kontradiksi (atas bawah, bahagia menderita, pintar bodoh, kaya miskin, dan lelaki perempuan). Seakan-akan salah satu dari keduanya harus terdiskriminasi atau teraliansi. Padahal adanya hal tersebut untuk saling melengkapi.

Hadirnya agama Islam dan kitab sucinya, yakni Al-quran yang menjadi agama terakhir adalah penyelamat bagi perempuan. Dalam agama tersebut posisi perempuan sangat dimuliakan. 

Ajaran islam memiliki sifat insaniah, yaitu senantiasa sejalan dengan kefitrahan manusia. Meskipun ada anggapan bahwa agama islam tak mengehendaki kebebasan bagi kaum perempuan, terkungkung oleh norma-norma yang menghambat ruang lingkup kerja dan aktivitas keseharian kaum perempuan. Namun anggapan tesebut tak sesuai dengan apa yang diajarkan agama islam.

Asghar Ali Enggenier menanggapi fenomena tersebut. Dalam bukunya yang berjudul Hak-Hak perempuan dalam islam beliau menyatakan, “Demi mengekalkan kekuasaan atas perempuan, masyarakat seringkali mengekang norma-norma adil dan egaliter yang ada dalam al-Qur’an”.

Baginya, Islam adalah agama yang meletakkan manusia baik perempuan dan laki-laki pada posisi yang sama. Allah Swt pun berfirman bahwa makhluk yang paling dekat disisi-Nya kelak bukanlah laki-laki atau perempuan, tapi manusia yang paling bertaqwa, tak memandang itu laki-laki atau perempuan. Hal ini tercantum dalam surat al-Hujurat ayat 13. 
Asghar Ali Engineer juga memakai landasan surat an-Nisa ayat 1. Menurutnya, kata nafs dalam ayat tersebut diartikan dengan makhluk hidup. Berdasarkan pemaknaan tersebut, ia menolak pendapat yang mengatakan bahwa kaum perempuan diciptakan dari tulang rusuk lelaki.

Selain itu, dalam Al-Qur’an menurut Asghar Ali Engineer sudah menegaskan konsep kesetaraan status antara laki-laki dan perempuan secara normatif. Kesetaraan tersebut mengisyaratkan dua hal. Pertama, kesetaraan dalam pengertian yang umum. Yang artinya baik laki-laki maupun perempuan setara dalam kemartabatannya. Kedua, orang harus mengetahui bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak-hak yang setara dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik

Komentar

  1. Balasan
    1. Jauh dari kata mantap kak, soalnya kami sedang belajar menulis

      Hapus
  2. Halo.. Saya sangat terkesan dengan topik yang Anda pilih, karena topik ini sangat penting dan relevan dalam kehidupan sehari-hari.

    Anda memberikan penjelasan yang sangat jelas dan mudah dipahami tentang peran perempuan dalam keluarga, masyarakat, dan pekerjaan. Saya juga senang melihat bahwa Anda memberikan beberapa contoh yang baik dan relevan untuk mendukung argumen dan pendapat Anda.

    Namun, saya rasa Anda dapat memperluas topik ini dengan membahas lebih banyak aspek tentang peran perempuan dalam kehidupan, seperti pendidikan, politik, dan lain sebagainya.

    Secara keseluruhan, artikel Anda sudah sangat baik dan informatif. Teruslah menulis dan berbagi pengetahuan Anda dengan pembaca lainnya. Saya yakin artikel Anda akan semakin baik dan bermanfaat bagi banyak orang di masa depan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kak🙏 atas masukannya. Kami akan lebih berusaha lagi kedepannya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukm Kala Universitas Nurul Jadid mengadakan pameran seni rupa bertajuk "Membumikan Seni Di Bumi Nurul Jadid"

 Penulis : Muhammad A'lal Hikam Potret beberapa karya seni rupa Ukm Kala Terik matahari tidak menghalangi teman-teman Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kala untuk mengadakan kegiatan pameran seni rupa di gazebo kampus. "Acara ini merupakan lanjutan dari Dies natalies Kala yang bertepatan pada tanggal 01 Januari 2024." Ujar kepala suku Kala Ali Afifi Bertepatan pada jam 10:15 hari Senin Tanggal 08 2024, mereka mulai menata beberapa karya seni rupa dan akhirnya selesai pada jam 12:00. Dengan alat seadanya mereka menikmati dan sangat senang mengadakan acra ini. Berlanjut, acara ini akan ditutup dengan penampilan teater dengan tema "membumikan seni di Universitas Nurul Jadid" yang akan dilaksanakan pada hari kamis mendatang. "acara ini sebenarnya bertujuan untuk menunjukkan bahwa Ukm Kala ini masih tetap eksis dan melestariskan kesenian di bumi Nurul Jadid." timbal pria kelahiran Sumenep tersebut. Beberapa pengunjung yang menikmati pameran seni rupa Ukm Kala M

Kampung Durian Wisata yang Wajib dikunjungi Bagi Pecinta Durian

Penulis : Muhammad A'lal Hikam  Potret wisata kampung durian kala sore hari  Setelah saya menghadiri acara wisuda salah satu teman di Universitas Negeri Jember (UNEJ) terlintas keinginan mampir ke sebuah tempat menarik bernama Kampung Durian. Salah satu tempat wajib dikunjungi oleh pencinta durian seperti saya.  Tidak seperti kampung durian yang ada dalam film kartun Upin dan Ipin. Tidak terlalu banyak pohon durian, namun mata kita bisa dimanjakan dengan jejeran durian-durian yang ditata rapi hampir disetiap depan rumah penduduk sekitar kampung.  Banyak hal yang saya lalui untuk sampai kesana. Pasalnya kota jember ketepan hujan deras dan saya juga beberapa kali salah jalan. Sekitar 1 jam dari Unej saya sudah bisa sampai disana.  Sungguh lelah karena diguyur hujan terbayarkan setelah saya melewati gerbang kampung tersebut. Durian sebesar kepala manusia, bahkan ada yang lebih besar lagi bergelantungan dipinggir jalan, ada juga yang sampai menyentuh tanah. Teman saya bergumam "ke

Hermeneutika Dan Tafsir Al-Quran

Karya : Muhammad A'lal Hikam Belakangan ini, dunia tafsir dikejutkan dengan penafsiran baru (Hermeneutika). Tak luput dan tak lain hal ini berakar dari paham yang berasumsi, segala sesuatu bisa dijangkau menggunakan akal (Liberalisme). “manusia adalah satu-satunya standart bagi segala sesuatu” ujar Protagoras. Kata Hermeneutika secara etimologi diambil dari kata Yunani “Hermenium” yang berarti penjelasan, penafsiran atau penerjemahan. Jika dilihat secara historical, Hermeneutika diambil dari nama dewa metologi Yunani kuno bernama Hermes. Tugas darinya ialah, menerjemahkan pesan-pesan dari gunung Olympus ke dalam bahasa manusia. Istilah Hermeneutika dipergunakan oleh Teolog Yahudi dan Kristen. Pada saat itu, mereka terombang ambing dengan keoutentikan Bible. Apakah Bible kalam Tuhan atau bukan? Keraguan ini di latar belakangi daripenuan teks bible kuno yang berbeda gaya dan kosa katanya. Sehingga para pakar bible menyepakati, butuh Hermeneutika untuk memahami teks-tek